Metode OJT dapat dibagi
menjadi beberapa metode lagi yakni
Pertama, Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan). Dengan
memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan langsung pada pekerjaan dan terutama
digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan
sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya. Kedua, Job Rotation (Rotasi
Pekerjaan), dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga
praktek berbagai macam keterampilan dengan cara berpindah dari satu pekerjaan
atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain. Ketiga, Apprenticeships merupakan
proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman.
Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para
karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
Terakhir , Coaching adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan
mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini
pengawas diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta
mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
Metode-metode OJT tersebut
dapat dikombinasikan dengan menggunakan alat bantu seperti peta-peta,
gambar-gambar, sampel-sampel masalah dan mendemonstrasikan pekerjaan agar
pegawai baru dapat memahaminya dengan jelas. Metode OJT yang popular
ini perlu mendapat pertimbangan dari perusahaan karena lebih mudah
menerapkannya di tempat kerja dengan biaya relatif kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar