14 Desember, 2018

PERINGATI HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL 2018 MEMBAWA BERKAH KRTP DAN PENDAMPING



Dinas Sosial Kota Mojokerto melaksanakan kegiatan Saresehan peringatan hari sosial atau hari kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tanggal 11 Desember Tahun 2018 Di Gedung Astoria Jln Empunala 347 kota Mojokerto.Yang dihadiri ole Ibu Walikota dan semua OPD, BULOG,BNI Kota Mojokerto . dan juga beberapa organisasi beberapa pilar dari Dinas Sosial diantaranya,PSM (Pekerja Sosial Masyarakat),KARANG TARUNA,TAGANA( Tanggap Bencana),FASILITATOR,SLRT (Sistim Layanan Rujukan Terpadu),TKSK,PKH DAN juga E-WARUNG dan KRTP (Kepala Rumah Tangga Perempuan)
Walikota Mojokerto Hj. Ikapuspitasari,SE menjelaskan HKSN merupakan momentum dalam upaya untuk mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesehatan, dan gotongroyong.Menuju Indonesia sejahtera dan menjaga Kebhinekaan Indonesia.
"Tentunya sifat kekeluargaan, rakyat di Indonesia yang secara bahu membahu mengatasi permasalahan.
Melalui peringatan HKSN diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada,
Sebelum acara HKSN dimulai, terlebih dahulu Ibu Walikota didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto drg.Sri Mudjiwati MM.Kes, memberikan Piagam penghargaan kepada ke tiga orang yang masuk dalam Graduasi ,selain itu juga Ibu Walikota juga memberikan bantuan secara simbolis kepada masing-masing KRTP yang diwakili tiga kelurahan yaitu dari kelurahan Mentikan,Wates ,dan Kedundung. Selain itu juga ada kegiatan Donor darah
 acara ini juga didukung oleh Bank BNI Kota Mojokerto dan Bulog dan Pertani.
Alhamdulilah dari salah satu pendamping KRTP Program PFK-Jalin Matra Propinsi kelurahan Mentikan,Luky mendapatkan undian dourprize berupa TV Led 29 inc dari pimpinan  BNI Kota Mojokerto Bpk.Yacub Aswir.Berangkat mendampingi KRTP dengan penuh rasa hati yangTulus ikhlas dan menjalankan suatu amanah,akhirnya semua ada hikmahnya.
" Dan mudahanKegiatan seperti ini hendaknya dilaksanakan secara terus menerus sepanjang tahun, sehingga masyarakat terus membudayakan gotong royong agar terus dilestarikan, agar bisa terus tumbuh dan semakin kokoh mengakar,"jelasnya
terkait pentingnya masyarakat membangun kesetiakawanan antar satu dengan yang lainnya, sehingga tetap terjalin silahturahmi dan sama- sama menjalin kesejahteraan masyarakat. 



07 Desember, 2018

PENDIDIKAN KETRAMPILAN LUAR SEKOLAH


.Dasar pelaksanaan  Kegiatan KF Di Kel.Mentikan ini,merupakan kegiatan lanjutan  telah mengadakan kegiatan demo  membuat kue ,sekaligus penutupan kegiatan KF yang ditutup oleh Ibu Tia selaku Kasi Dikmas Pendidikan non formal Kota Mojokerto. Pada tanggal 6 Desember 2018,bertempat di Aula kelurahan Mentikan Kecamatan Prajuritkulon kota Mojokerto.  dan perlu diketahui kegiatan ketrampilan membuat kue ini sifatnya hanya kegiatan tambahan saja  yang melibatkan Peserta KF (Keaksaraan Fungsional ) sejumlah 50 orang dan terbagi menjadi  menjadi 5 kelompok,setiap kelompok ada 10 orang.Waktu pelaksanaan KF ini selama 2 bulan. Peserta KF ini adalah orang yang punya keterbatasan dalam membaca maupun menulis.Tujuan diadakan ketrampilan ini diharapkan para  peserta KF bisa meningkatkan kesejahteraan taraf hidup mereka dengan menambah income keluarga.
 Sesuai dengan tupoksi Pokja II  yang juga  terkait dengan kegiatan KF bekerja sama sebagai binaan KF tingkat Kelurahan dan Pendidikam Masyarakat PNFdari Dinas Pendidikan Kota Mojokerto yang membidanginya,juga para Tutor-tutor yang selalu sabar dalam mendampinginya disetiap pembelajaran. dalam kegiatan ini,selain dukungan juga Bpk.Bambang Sutrisno Selaku Lurah Kel.Mentikan dan Ibu Lurah yang selalu mengapresiasi berjalannya kegiatan KF ini.
 Selain itu Tujuan program keaksaraan fungsional adalah diharapkan peserta didik untuk :
-. Dapat meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan fungsional untuk meningkatkan taraf hidupnya.
-. menggali potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik, untuk memecahkan masalah keaksaraan.
Dan kendala kegiatan KF ini karna keterbatasan waktu jam belajar yang relatif singkat
Jangka waktu pembelajaran yang relatif singkat  menjadi salah satu kendala bagi warga belajar yang terkadang belum bisa menguasai dasar-dasar menulis membaca dan menghitung. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, para tutor atau pengajar akan sulit melakukan pengayaan terhadap warga belajar yang belum tuntas dan mencapai standar predikat melek aksara. Keadaan tersebut belum disesuaikan dengan tingkat pemahaman warga belajar yang begitu beragam dan kondisi waktu belajar para warga yang terkadang harus tertunda karena aktivitas yang lain. Kondisi tersebut tentu saja tidak bisa dihindari mengingat warga belajar rata-rata sudah berkeluarga dan mempunyai tanggung jawab yang penuh terhadap keluarganya.